• Jln. Pasir Kandang No 4, Koto Tangah Kota Padang

  • Telp.0822-8000-1246

  • Email fekonumsb02@gmail.com

ISMEI Biro Ekonomi Kreatif dan Digital Bersama HIMA Akuntansi UM Sumatera Barat Gelar Diskusi Publik Nasional: “Harga Emas Merajalela Namun Tetap Menjadi Primadona”

Padang, 19 Juni 2025 – Dalam rangka memperkuat literasi ekonomi di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas, Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) melalui Biro Ekonomi Kreatif dan Digital bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumatera Barat) sukses menyelenggarakan Diskusi Publik Nasional bertajuk “Harga Emas Merajalela Namun Tetap Menjadi Primadona”.

Acara ini dimoderatori oleh Tesa Depina Amelia dan menghadirkan dua narasumber nasional, yaitu Syahrial, S.Pt., M.Si., selaku Gold Investment Department Head PT. Bank Syariah Indonesia, serta Muhammad Ichsan, S.H., S.IP., dari BPD HIPMI Sumatera Barat (bidang Perindustrian, Perdagangan dan ESDM) sekaligus Pemerhati Kebijakan Publik dan Hukum Ekonomi. Keduanya membahas secara mendalam fenomena melonjaknya harga emas dan bagaimana menyikapinya sebagai peluang investasi yang aman di tengah ketidakpastian global.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor III UM Sumatera Barat Dr. Ahmad Lahmi, M.A, Dekan Fakultas Ekonomi Immu Puteri, S.E., M.Si, civitas akademika UM Sumatera Barat; perwakilan BEM Fakultas Ekonomi; ibu-ibu Aisyiyah Cabang Koto Tangah, serta sejumlah stakeholder lainnya. Ratusan peserta yang hadir secara luring menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat sesi diskusi interaktif yang berlangsung dinamis hingga akhir acara.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi, Immu Puteri, menegaskan bahwa tren harga emas yang terus menanjak justru memperkuat posisinya sebagai aset favorit masyarakat. Menurutnya, ada tiga alasan utama mengapa emas tetap menjadi pilihan utama: stabilitas nilai intrinsik, kepercayaan di tengah ketidakpastian ekonomi, dan statusnya sebagai pelindung kekayaan sejak lama.

“Kita tidak bisa menghindari gejolak harga emas, tapi kita bisa memanfaatkannya sebagai strategi jangka panjang dalam pengelolaan aset,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Ahmad Lahmi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai refleksi nyata bahwa dunia akademik tak hanya fokus pada teori, tetapi juga responsif terhadap dinamika ekonomi global. Ia menekankan pentingnya menjadikan momen ini sebagai ruang pembelajaran untuk meningkatkan literasi finansial, memperluas perspektif, dan mengasah nalar kritis mahasiswa dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital ISMEI sekaligus mahasiswa Fakultas Ekonomi UM Sumatera Barat, Angga Pratama Wiriko, menambahkan bahwa diskusi ini adalah bentuk kontribusi nyata mahasiswa ekonomi dalam menyikapi isu strategis yang berdampak langsung pada masyarakat.

“Fenomena naiknya harga emas bukan hanya sekadar tren investasi, tetapi juga cermin dari situasi ekonomi global. Masyarakat harus cerdas memahami risiko dan strategi yang tepat sebelum mengambil keputusan finansial,” tegasnya.

Para narasumber juga memberikan penekanan khusus: Syahrial menyoroti emas sebagai safe haven yang tetap relevan di tengah krisis, serta pentingnya edukasi finansial sejak dini di lingkungan kampus. Sementara Muhammad Ichsan menegaskan pentingnya aspek hukum dan regulasi dalam investasi emas, termasuk transparansi platform dan perlindungan konsumen dari skema investasi bodong.

Acara ini diharapkan menjadi tonggak awal untuk mendorong kesadaran ekonomi yang lebih luas dan membangun budaya investasi cerdas di kalangan generasi muda Indonesia.

SHARE KE: